Hanya sebua perjalanan
Awal adalah sosok tak ada sebagai pribadi yang kosong.
hanya ingin mencari jati diri yang tak ada hubunganya dengan materi . Mencari misteri kehidupan ini yang bagaimana sih,"tanyaku,?? kata temen2 yang lebih tua atau yang muda yang punya pengalaman dalam mempelajari alam dan kehidupan, kalau kita tidak terjun secara langsung hanya teori dan teori kamu tidak akan bisa mempelajari bagaimana kekuatan alam dengan maha besarnya, kalau hanya sekedar bicara bulsit belaka kalau memang bisa hanya poin -poin yang mereka dapatkan tapi uraianya disitu tidak akan mereka temukan."katanya
Lihatlah mereka mengkorek
Mencari,.. dengan mata tak pasti
Sedangkan malam tlah senyap
Mencari apa,..... dan untuk siapa
Tanyakan pada mereka?
Pasti tak khan mampu menjawabya
Dijalan raya,rel-rel kereta atau dibak - bak sampah
Malam ini tlah senyap kawan... mengapa kau masih mengkais
Sedangkan orang lain sudah terlelap
Dengan bantal dan permadaninya
Dengan istri dan anak-anaknya
Apa yang kau cari?.... teman.!.
Untuk siapa?...dengan sisa waktu yang ada
Aku..hanya mencari sisa kehidupan
Yang siang tadi tidak aku temukan
Tunduknya lesu dan diam..
Indah kawan," ini sobat sebagian uraian perjalanan dan bukan hanya sebuah teori.
Dunia mereka bebas, tapi tidak terlepas,aku mulai tertarik mengikuti mereka dengan bekal seadanya dan ,gitar tua yang setiap hari aku petik pada malam yang kelam, pelan mendayu mengiringi langkaku, menelusuri lorong waktu berputar khayal seperti film drama sutradara dedy miswar aku malu tesipu,kadang juga tertawa bersama-sama lepas, Indah....
Kami berjalan seperti air mengalir dari tempat asal kelahiran ku surabaya kota yang sangat2 aku cintai sebagai kampung halaman yang abadi dari kota kekota aku jalani dan lalui sampai ujung kota jakarta kami hanya sepintas lalu, tapi disetiap kota kami menemukan arti dalam bagaimana kita menghargai sebuah kesetia kawanan, menghargai setiap orang dari bermacam - macam adat dan suku juga menghargai arti kehidupan ini Sampai hal yang terkecil dari keramaian kota dan sepinya sebuah desa kami lalui ,sebagai bahan perbedaan yang mendasar untuk sebuah nilai,kajian dimana batas sebuah perbedaanya seperti anak kuliahhan gitu apa namanya ,"?.... wis ngak ero lali...wong kami sendiri bukan anak kuliahan jadinya ngak tahu ha..ha..senang karna ngak tahu," goblok koen pek..celetuk temanku ," kamipun tertawa bersama - sama kembali. indah.......
Yok kita ketempat begitu celetuk temanku yang gondrong namanya arief Prafita burhanudin temanku yang satunya slamet tatak riyadi mengamininya. seniorku Dani prabowo sakti yang kini tinggal di jakarta tidak setuju takut dengan kadar keimanan kita akupun menjawab," bukan aku setuju dengan kedua teman ku ,tapi aku memberikan alasan yang tepat bawah kita disitu ,ditempat dimana orang melimpahkan hawa nafsu sebagai bentuk kehausan atau kelimpahan dalam derajat dan materi atau tempat hidung - hidung belang yang kesepian hanya sekedar mengeluarkan hasrat yang terpendam ..busyet....ha..ha... kami tertawa bersama-sama indah....
Belajar bukan dari tempat-tempat yang istimewa surau .masjid atau pondok pesantren belajar bersama alam sebagai kontrol sebagai sebuah sisi yang saling mengikat kebaikan dan keburukan .Tuhan menciptakan sebuah hidup berpasang -pasangan, ada malam ada siang ada bulan ada matahari ada kaya ada miskin ada kamu ada saya dan lain sebagainya disini niatnya belajar, belajar opo maksudte, pek...celetuk temanku sambil kelakar, bukan belajar memasukan dan dimasukin tahu,,,tapi belajar bagaimana kita menerjemakan kehidupan mereka, dari segi mana mereka mengagap itu,sebagai mata pencaharian atau sebagai pemuas nafsu belaka, mari kita jalan,sentaku," seniorku langsung mengizinkan sambil merenungi maksudku dan kami pun masuk di daerah itu ,daerah terpencil dipingiran kota Batang Pekalongan, kami pun masuk sambil memetik gitar menjajahkan suara .lagu iwan fals " Lonteku "mata dan hati kami menyimak Belajar ,duduk, diam dan membaca sebuah kehidupan mereka, penuh misteri penuh tragedi anak manusia dari latar belakang yang berbeda - beda tidaklah munafik bagi kami untuk melakukan seperti mereka kami adalah jiwa -jiwa yang normal punya nafsu dan keinginan, bergelayutan, berciuman tak lepas dari tawa,indah bagi mereka. Kami pun lalui hanya sekedar tahu,padahal hasrat juga sama tapi kami punya norma.
Berjalan dengan malam terseok meniti jalan - jalan mencari arah tujuan , tapi kami tidak punya, karna kami anak pengembara yang tak tahu arah , dimana kami akan menepi, bersandar ntuk meletakan raga yang pengap dan lesu oleh kehidupan dunia. kami pun masuk kestasiun kereta api untuk meletakan diri di gerbong-gerbong kosong penuh dengan sampah dan bau, tapi kami sadar ini kehidupan dimana kamu melangkah disitu kamu harus terima dengan kondisi apa adanya, dalam lelah ,mimpiku tercipta
Dalam lelahku
Setumpuk rahasiamuMenyaksikan mereka
Lalu lalang tak ara, mencari rupiah
Apa yang kou rasa, itu adalah nista
Apa yang kou dapat, itu adalah dosa
Bertanya,,,
Apakah kou nikmat dengan semuanya
Apakah kou hanya pencari harta
Tidak ..teriaknya spontan dan keras...
Aku bukan sekumpulan nista
Atau sekumpulan pencari harta
Aku adalah hina yang terbentur dengan keadaan saja
Aku adalah takdir dari keadaan yang dicampakan
Kemana aku akan mencari
Sedangkan aku tidak diajarkan ilmu
Aku adalah anak desa yang putus
Yang terbuang dari kehidupan yang ada
Hai,.....apakah aku salah,.... pemimpi gila," terikannya keras!!
Yang hanya memikirkan keindahan saja
Aku juga ingin indah
Bagaiamana caranya, apakah kou tahu hai ,,, pemimpi gila
Ku termenung tergagap
Aduh...aku dan aku terbata -bata
Apakah tak kau cari kehidupan lainya, jawabku lesu
Ha.... tertawa panjang
Aku sudah jauh mencari,,,
Keujung duniapun kulalui hai,pemimpi
Tak ada kenikmatan untukku disana
Ku bukanlah penjual daging nikmat
Yang menjajahkan dosa menabur maksiat
Aku adalah penjual kepahitan
Kutebarkan biar merasakan
Aku juga pengharap
Yang mengharap tangan kasihNya
Aku tersentak sadar mendalami mereka bukan suatu yang gampang disitu ada garis pemisah antara kebutuhan dan keterpaksaan, sama mereka berjalan apa adanya seperti air mengalir tapi bukan keputus asaan
sampai kepuncak kemampuan yang tertinggi dimana orang tidak bisa merasakan hanya Tuhan yang tahu.
Mereka juga ingin bahagia bersama suami dan anak anak mereka menempati rumah surga mereka
sebagai pribadi yang bijak kita tidak bisa membenarkan atau menyalahkan sebelum menimbang kedua sisi biarpun baik atupun itu salah jangan dipandang sebelah sisi padahal masih banyak sisi yang belum terungkap rahasia...Orang bijak mengatakan gunakalah matamu untuk melihat dari sisi kiri dan juga sisi kanan, dengarkan dari sisi kiri dan kanan,melangkahlah dari sisi kiri ke sisi kanan, dan peganglah sisi kiri dan sisi kanan baru berucaplah suaramu akan merdu dan wangi aroma mulutmu akan melambung keatas sebagai bentuk ibadah
bersambung...............