Duduk lesu memandang tanah basah derita,kejamkah dunia....
Apa yang kou pikir emak..... meratap disela-sela rel kereta
Adakah senangmu, sehingga kou tertunduk lesu,tak ada rayu ntuk angkat deritamu
Ataukah deritamu kou tengelamkan dalam harga diri dikepalamu....mencerca tak menentu, lolong bisu
Terbahak bahak menatap gersang koral-koral kehidupan,...kejam nian
Mak...tataplah, deritamu tetap, padahal umur di akhir usiamu,.. kelam bukan tak tahu mengartikan kehidupan
Atau belajar ilmu pengetahuan, mencari uang dan bersenda gurau dengan kesenangan yang orang lain bisa rasakan
Tapi perihmu... mengkais rejeki yang kian tak pasti, padahal cucu atau anakmu menanti diujung sempit dilorong kesombongan kaum kaum berdasi yang tak tahu terima kasih,bagian hartamu" adalah sebagian hartamu mak.....
Tertawalah mak...
Menyanyilah mak ....
Lagu anakku sayang
Atau kidungkan lagu kerawitan ," Tak lelo lelo ledung" mak
Biar irama mengema kealam goib sana ,yang tak perna menyapa
Bahwa kou mencintai mereka,anak-anakmu walau laparmu mendera perutmu yang bergurat gurat derita
Disetiap nafas dan langkamu yg terseok oleh tulang mu yang rapuh dan renta
Mak deritamu kekal, bahagia mereka yang kou harapkan
Hanya ntuk mereka......

Adakah senangmu, sehingga kou tertunduk lesu,tak ada rayu ntuk angkat deritamu
Ataukah deritamu kou tengelamkan dalam harga diri dikepalamu....mencerca tak menentu, lolong bisu
Terbahak bahak menatap gersang koral-koral kehidupan,...kejam nian
Mak...tataplah, deritamu tetap, padahal umur di akhir usiamu,.. kelam bukan tak tahu mengartikan kehidupan
Atau belajar ilmu pengetahuan, mencari uang dan bersenda gurau dengan kesenangan yang orang lain bisa rasakan
Tapi perihmu... mengkais rejeki yang kian tak pasti, padahal cucu atau anakmu menanti diujung sempit dilorong kesombongan kaum kaum berdasi yang tak tahu terima kasih,bagian hartamu" adalah sebagian hartamu mak.....
Tertawalah mak...
Menyanyilah mak ....
Lagu anakku sayang
Atau kidungkan lagu kerawitan ," Tak lelo lelo ledung" mak
Biar irama mengema kealam goib sana ,yang tak perna menyapa
Bahwa kou mencintai mereka,anak-anakmu walau laparmu mendera perutmu yang bergurat gurat derita
Disetiap nafas dan langkamu yg terseok oleh tulang mu yang rapuh dan renta
Mak deritamu kekal, bahagia mereka yang kou harapkan
Hanya ntuk mereka......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar